Cerita dari Kopdar

Kalau postingan sebelumnya cenderung serius,kali ini lebih santai kalee...Karena ini adalah cerita atau gambaran suasana kopdar.Oke lanjut ya..Pukul 19.50 wib moderator baru sampe di Mamak Den Square.Jujur saja, memang telat karena berangkat dari rumah yang berlokasi di Km 10, pukul 19.25 wib. Alasannya tentu harus menunggu usai Isya.Jadi, meskipun udah berusaha ngebut bawa motor tetap aja tidak bisa cepat sampai di tujuan, karena kondisi jalan yang gelap, ada yang rusak serta arus kendaraan yang ramai karena malam mingguan.

Sebelumnya di tengah perjalanan Bang Bothe menelepon, apakah jadi atau tidak kopdarnya. Tentu saja jawabnya jadi, soalnya harus konsisten donk.Dengan meminta maaf,moderator meminta maaf menunggu sebab masih di perjalanan.

Tiba di lokasi, moderator langsung telepon Bang Bothe, ternyata ia sudah duduk manis dan sabar menunggu sang pengundang hehehe....Permintaan maaf moderator langsung disambut dengan senyum ketulusan ...(moga ga salah menilai).

Ternyata Adi Pranadipa juga sudah hadir, tapi ia duduk lain meja dengan Bang Bothe.Ketika moderator gabung dengan Bothe, ia pun langsung gabung.Moderator menyatakan salut untuk keduanya,karena punya kepercayaan yang tinggi dan sabar menunggu. Sekali lagi terimakasih untuk kerendahan hati Bang Bothe dan Adi Pranadipa.

Sembari menunggu anggota lain yang mau berencana hadir, moderator membuka laptop untuk akses internet dan membuka blog BIBCom.Tapi,apesnya modem CDMA untuk ases internet ketinggalan di rumah, akibat berangkat terburu-buru.

Sedangkan mengharapkan fasilitas hotspot gratis sangat tidak memungkinkan alias lelet bahkan selalu gagal.Jadi, rencana untuk sharing masalah blog secara online urung deh.Jadi, sambil menunggu, moderator memanfaatkan waktu dengan mencatat biodata mereka berdua.

Tak lama kemudian Bang Efri Yaldi datang bersama sang istri dan putri manisnya,Khezia.Sedangkan anggota lain yang sudah berencana hadir, ternyata batal datang dengan alasan yang sudah sebutkan di artikel sebelumnya.Jadi, kopdar tetap jalan donk sesuai komitmen awal "Berapapun yang datang bukan halangan untuk diskusi".

Jadi meski hanya berempat plus Mba Novi,istri Bang Efri yang setia mendengar serta Khezia yang lucu, diskusi pun dimulai.Dari masalah blog BIBCom hingga usulan rencana kegiatan yang bisa dilakukan,seperti yang sudah diposting di atas.

Sedangkan topik lainnya cenderung global, dari masalah minimnya fasilitas umum di bidang IT, masih rendahnya perhatian pemerintah daerah pada bidang IT dan perbandingan kondisi daerah lain yang maju di bidang IT serta perbandingan taris internet masing-masing provider.

Selain itu juga ada pendapat tentang kondisi pemerintahan, pariwisata,pembangunan dan lainnya.Dari diskusi santai tersebut, moderator merasakan kwalitas pemikiran mereka bertiga sangat bagus.Bahkan yang cukup menonjol adalah pemikiran Adi Pranadipa.Banyak hal dan ide yang timbul di kepalanya.Mungkin juga karena anak muda dan aktivis mahasiswa di kampus.Jadi wajar donk sangat bersemangat.

Sedangkan Bang Bothe yang berprofesi sebagai instruktur di sebuah lembaga pendidikan, juga tak kalah serunya mengeluarkan pendapat.Namun, karena udah matang di usia abang yang satu ini cenderung kalem dari Adi.

Lain lagi halnya dengan Bang Efri, yang bekerja di sebuah BUMN sambil nyambi binis produk kesehatan, masih irit kalimat untuk mengeluarkan pendapatnya.Tapi, meskipun begitu ia sangat antusias mendengarkan pendapat orang lain.

Lain halnya dengan Mba Novi, meski sudah punya blog tapi karena mengaku masih baru ia memilih sebagai pendengar sejati. Saat kami berempat tertawa, ia ikut meramaikan suasana termasuk khezia yang manis.

Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 22.00, kopdar sederhana dalam suasana akrab itu harus berakhir.Meskipun hanya sebentar dan dihadiri sedikit orang,tapi sangat
berkesan.Sebab pembicaraan terfokus, dan masing-masing antusias mendengar pembicaraan atau pendapat yang lainnya.

Semoga semua usulan dan rencana bisa diwujudkan dan kopdar berikutnya juga bisa
terlaksana.